About

::* WELCOME TO MY BLOG JUVENTUS(LA VECCHIA SIGNORA)_Thanks For your Coming in My Blog, I wish You Happy Today:) *::

Senin, 02 Juli 2012

ANALISIS: Andrea Pirlo, Kandidat Baru Peraih Ballon D'Or


ANALISIS: Andrea Pirlo, Kandidat Baru Peraih Ballon D'Or

Selain mengantarkan Italia merebut gelar Piala Eropa kedua, Andrea Pirlo juga berpeluang memberikan dirinya sendiri gelar pemain terbaik.Pirlo & Doyle - Italy-Ireland - Euro 2012

Getty Images
 Kris Voakes
 Koresponden Euro 2012Ikuti di
"Hentikan Andrea Pirlo untuk menghentikan Italia" adalah menjadi resep lawan-lawan Italia sepanjang Euro 2012. Bukan tanpa alasan. Sama seperti semua rival Juventus di Serie A musim 2011/12, hal itu lebih mudah dikatakan di atas kertas daripada dilakukan. Sang regista kini tinggal berjarak 90 menit untuk berpeluang dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia dengan mengantarkan Italia memenangi gelar kedua di tingkat kontinental.
Di era persaingan "Messi versus Ronaldo" terkadang ada level kebosanan sehingga penampilan Pirlo baik di level klub maupun timnas memberikan penampilan mengagumkan. Penampilan mencengangkan saat menghadapi Inggris di perempat-final dan menjadi pemain terbaik saat semi-final melawan Jerman menegaskan posisi gelandang Juventus ini sebagai salah satu pemain terbaik di era modern.
"PERFECT PIRLO"
SPANYOL - GRUP C
3.5Tak biasanya, umpan-umpannya buruk meski bisa memperbaikinya. Tak terlalu gemilang sampai akhirnya memberikan umpan yang mengawali terciptanya gol Antonio Di Natale.
KROASIA - GRUP C
3.5Tampil dengan taraf tertinggi dengan memberikan sejumlah umpan akurat melalui tendangan penjuru dan kemudian mencetak gol melalui tendangan bebas.
IRLANDIA - GRUP C
3.0Awalnya tampil buruk, tapi sekali lagi memegang peranan sebagai pusat serangan Italia.
INGGRIS - PEREMPAT-FINAL
3.5Memberikan sejumlah umpan bagus karena diberikan keleluasaan ruang. Sejumlah peluang diciptakannya pada babak pertama. Dia terus mendikte permainan usai jeda dan mengerahkan segalanya. Melakukan eksekusi penalti dengan gaya Panenka.
JERMAN - SEMI-FINAL
4.0Arsitek lini tengah Italia yang kembali berhasil menunjukkan kelas. Tidak pernah panik saat menguasai bola dan mengendalikan setiap umpan saat Italia berupaya mempertahankan bola.
Pirlo tidak sendirian dalam membawa Italia ke final dengan menumbangkan pasukan Joachim Low, 2-1, tapi yang jelas perannya tidak kecil. Di atas lapangan, Pirlo tampil sebagai metronom bagi Italia. Jerman kesulitan mempertahankan posisi, tapi Pirlo tidak.
Pirlo tampil sebagai landasan utama Italia saat menguasai bola, memberikannya ke segala arah dengan dirinya sebagai sumbu, dan mengarahkan serangan. Semua yang kita kenal darinya selama bertahun-tahun ini.
Selama 12 bulan terakhir, ada perubahan pada dirinya. Kembali tampil fit setelah kerap absen musim 2010/11, dia membuktikan masih memiliki keinginan yang berapi-api. Padahal, itu sempat diragukan setelah jarang tampil dalam dua musim terakhirnya bersama AC Milan. Dia kemudian menjadi katalis positif bagi Juventus dan kini timnas pun memetik buah dari penampilan tersebut.
Saat sepakbola Italia mengalami penurunan, kekaguman terhadap Pirlo justru meningkat. Pertandingan semi-final menjadi bukti terbesar Pirlo dapat menyaingi Lionel Messi  dan Cristiano Ronaldo dalam perebutan penghargaan Ballon D'Or. Pada pertandingan ketika Daniele De Rossi, Mario Balotelli, dan Andrea Barzagli sama-sama layak menjadi pemain terbaik pertandingan, justru Pirlo yang muncul. Bukti kalau dia dapat memberikan jawaban pada saat yang tepat.
Biasanya pemain yang tampil bagus di ajang turnamen besar berpeluang memperoleh penghargaan besar. Seperti Ronaldo, dari Brasil, menggondol Ballon D'Or setelah tampil luar biasa di Piala Dunia sepuluh tahun lalu di Jepang dan Korea Selatan. Cerita Fabio Cannavaro pun mirip seperti itu empat tahun berselang. Sekarang Pirlo berada dalam posisi untuk menyusul mereka. Kemenangan Italia atas Spanyol di final Minggu (1/7) ini hanya akan memperkuat teori ini.
Di era Twitter seperti sekarang ini, dengan membaca linimasa orang-orang, bisa dilihat Pirlo mengundang kekaguman dari media massa di seluruh dunia setiap hari. Karena mereka memiliki hak suara dalam pemilihan pemain terbaik, itu hanya membantu posisi Pirlo.
Satu-satunya kekurangan adalah Pirlo tidak tampil di Liga Champions karena Juve tidak lolos ke Eropa musim lalu. Namun, pemungutan suara dilakukan di akhir tahun, atau ketika Bianconeri akan telah bertanding di fase grup Liga Champions musim 2012/13. Artinya, menjadi pemain terbaik di sejumlah pertandingan Liga Champions akan menegaskan peluang Pirlo sebelum tahun berakhir.
Kalau pada saat itu dia sudah menjadi juara Eropa dan memegang peran kunci pada penampilan bagus Juventus di Liga Champions, tidak akan sedikit yang mengingatnya terlibat di semua ajang sepakbola musim lalu. Menjadi pemain terbaik Serie A dan Euro di paruh pertama tahun sudah lebih dari cukup untuk memuaskan mereka yang masih ragu.
Harus pula dibuktikan kontribusinya untuk Juventus sangat penting. Juventus bukan klub kecil, tapi mereka tidak memiliki fondasi sekuat Barcelona atau Real Madrid saat perjuangan mempertahankan scudetto dimulai. Masih jauh. Biasanya Pirlo menjadi pemain terbaik hanya dengan tampil bagus secara individual dan dengan penampilan bersama timnas menyamai level klub, gol-gol melawan tim-tim nomor dua dunia tidak bisa dibandingkan.
Jadi, kalau Italia mampu menggeser Spanyol dari tahta Eropa hari ini, mari berharap pemain no.21 mereka bisa menyabet gelar untuk dirinya pula. Di dunia sepakbola modern yang dipenuhi hiperbola, tampil baik di pentas besar benar-benar bernilai dan tidak ada yang melakukannya lebih baik daripada Pirlo sepanjang 2012 ini.

0 komentar:

Posting Komentar